Aparat Siaga di Perbatasan Antisipasi Pergerakan Perguruan Silat Terkait Kasus Kekerasan

Tuban .deputinews.com.
Widang — Aparat keamanan bersiaga di perbatasan Tuban Lamongan untuk mengantisipasi konvoi massa dari perguruan silat, Senin (30/01/23). Sebelumnya, tersebar ajakan lewat pesan berantai untuk berkumpul di Mapolsek Babat terkait kasus kekerasan yang menimpa salah satu anggota perguruan silat.

“Massa diperkirakan akan berkumpul di Polsek Babat. Massa dari perguruan silat PSHT bereaksi atas peristiwa pengeroyokan terhadap salah satu anggotanya yang mengalami luka pada Minggu (29/01/23) pukul 00.30 Wib di depan SDN 1 Gembong Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.

Mulai tadi malam, kita sudah melakukan langkah antisipasi, baik dengan menggelar kegiatan Patroli maupun komunikasi dengan para ketua perguruan silat yang ada di wilayah kecamatan Widang agar tidak terprovokasi, ” ujar Kapolsek Widang AKP Rukimin, S.H. M.H.

Pagi ini hingga pukul 09.30 Wib belum terlihat pergerakan massa dari Wilayah Tuban. Namun, aparat keamanan dari Polsek Widang bersama Koramil 0811/11Widang dan Pol PP Kecamatan sudah bersiap di perbatasan, ” ujar Waka Polsek Widang IPTU Sugiwarso, S.E. yang memimpin kegiatan.

Kontributor : B2
Published   : (Polsek/Budi)

Jumat Curhat, Kapolsek Widang Temui Distributor dan Pemilik Kios Pupuk Subsidi

 

Tuban deputinews.com.
Widang  – Menyikapi keluhan petani atas pendistribusian pupuk bersubsidi, Kepala Kepolisian Sektor Widang AKP Rukimin, S.H. M.H. lakukan pertemuan dengan  distributor dan pemilik kios pupuk subsidi di Desa Minohorejo Kecamatan Widang, Jumat (20/01/23).

“Ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait pelaksanaan aturan harga eceran tertinggi (HET) sekaligus proses penyaluran pupuk bersubsidi dari distributor, kios hingga ke petani, ” ungkap Kapolsek.

Pada kegiatan Jumat curhat sebelumnya, baik di Dusun Dermalang Desa Mlangi maupun kegiatan Jumat curhat di Masjid Desa Compreng, ada keluhan dari masyarakat terkait kelangkaan mendapatkan pupuk subsidi. Hari ini kita bertemu dengan Distributor dan pemilik kios pupuk subsidi untuk kita cari solusi, ” terang Kapolsek.

Pada kesempatan ini, kita dapat informasi terkait kelangkaan pupuk subsidi di tingkat petani, salah satu penyebabnya adalah penggunaannya yang tidak sesuai aturan atau berlebihan. Langkah selanjutnya kita akan mengimbau kepada petani agar kekurangan pupuk yang ada bisa dialihkan pada pupuk non subsidi, ” sambung Kapolsek.

Kebiasaan petani itu terkadang melampaui dari kebutuhan tanaman, kalau sudah kebiasaan seperti itu, kekurangannya ini mereka kita silakan untuk mencukupi menggunakan pupuk non subsidi,” ulang Kapolsek menegaskan.

Kontributor : B2
Published   🙁 Polsek/Budi)

Jumat Curhat, Kapolsek Widang Temui Distributor dan Pemilik Kios Pupuk Subsidi

Tuban deputinews.com.
Widang  – Menyikapi keluhan petani atas pendistribusian pupuk bersubsidi, Kepala Kepolisian Sektor Widang AKP Rukimin, S.H. M.H. lakukan pertemuan dengan  distributor dan pemilik kios pupuk subsidi di Desa Minohorejo Kecamatan Widang, Jumat (20/01/23).

“Ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait pelaksanaan aturan harga eceran tertinggi (HET) sekaligus proses penyaluran pupuk bersubsidi dari distributor, kios hingga ke petani, ” ungkap Kapolsek.

Pada kegiatan Jumat curhat sebelumnya, baik di Dusun Dermalang Desa Mlangi maupun kegiatan Jumat curhat di Masjid Desa Compreng, ada keluhan dari masyarakat terkait kelangkaan mendapatkan pupuk subsidi. Hari ini kita bertemu dengan Distributor dan pemilik kios pupuk subsidi untuk kita cari solusi, ” terang Kapolsek.

Pada kesempatan ini, kita dapat informasi terkait kelangkaan pupuk subsidi di tingkat petani, salah satu penyebabnya adalah penggunaannya yang tidak sesuai aturan atau berlebihan. Langkah selanjutnya kita akan mengimbau kepada petani agar kekurangan pupuk yang ada bisa dialihkan pada pupuk non subsidi, ” sambung Kapolsek.

Kebiasaan petani itu terkadang melampaui dari kebutuhan tanaman, kalau sudah kebiasaan seperti itu, kekurangannya ini mereka kita silakan untuk mencukupi menggunakan pupuk non subsidi,” ulang Kapolsek menegaskan.

Kontributor : B2
Published   🙁 Polsek/Budi)

MULAI MASA TANAM, MASYARAKAT DESA PUGOH BANCAR GELAR FESTIVAL SLIKASAN

 

TUBAN -deputinews.com. Kamis (05/01) pagi, masyarakat Desa Pugoh, Kecamatan Bancar memenuhi jalan desa. Mereka memakai baju adat, dengan membawa umbul-umbul, cangkul, buah-buahan dan makanan lain, serta padi. Ada pula gunungan yang tersusun dari buah-buahan dan sayuran yang ikut dalam arak-arakan mengelilingi desa, diikuti dengan rombongan tak-takan serta drum band yang menambah kemeriahan.

Kirab budaya yang dilaksanakan dalam rangkaian Festival Slikasan Desa Pugoh ini adalah salah satu prosesi upacara adat setempat, yang dilaksanakan untuk mengawali masa tanam padi. Seluruh sesaji dibawa ke sendang desa untuk disucikan dan didoakan, termasuk padi yang akan ditanam. Kemudian dibawa ke sawah untuk ditanam.

Proses menanam diawali dari Jago Tandur atau ketua kelompok tani yang dituakan terdiri dari 4 orang laki-laki dan 2 perempuan. Mereka menanam padi yang telah diarak dan disucikan di sisi pinggir sawah. Selanjutnya, disusul oleh seluruh petani setempat. Setidaknya lebih dari 400 petani mengikuti “tandur” di lahan sawah seluas 1 hektare yang telah disiapkan.

Kepala Desa Pugoh, Kusyanti mengungkapkan, Fetival Slikasan kali ini merupakan yang kedua digelar oleh di desa setempat. Tujuannya untuk melestarika ajaran luhur kepada generasi muda dan masyarakat modern saat ini mengenai pentingnya sebuah proses dalam menjalani kehidupan.

“Seperti proses kita membuat nasi dari sebutir beras. Bagaimana bisa menjadi sebuah nasi? Itu memerlukan proses panjang dari mulai menanam padinya,” terang Kusyanti.

Ia juga mengatakan, Slikasan hadir dengan memadukan konsep budaya leluhur zaman dulu dengan era modern. Maksudnya agar mudah diterima oleh generasi saat ini dengan catatan tidak mengurangi nilai luhur yang ada.

“Kami Pemdes Pugoh berusaha untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan memiliki atas budaya dan adat kita, sehingga tetap bisa terjaga,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban, M. Emawan Putra dalam kesempatan tersebut mengatakan, ritual adat menanam “tandur” padi bersama yang dimulai dengan upacara adat bernama Slikasan ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi wisata budaya.

Menurutnya, acara ini juga bisa menjawab program OVOP dari Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, mengenai penggalian potensi desa untuk kemajuan ekonomi.

Diharapkan, dengan Festival Slikasan yang mulai dilaksanakan secara rutin, bisa menjadi pemantik wisatawan luar Tuban untuk berkunjung ke Tuban. “Mudah-mudahan bisa ramai setiap tahun, dan meningkatkan perekonomian desa,” pungkasnya.

Usai prosesi tandur, dilanjutkan dengan arakan menuju kembali ke sendang untuk melaksanakan kenduri, dan makan bersama seluruh masyarakat desa. (MCT/Budi)